laporan praktikum biologi : mengukur udara pernafasan
“MENGUKUR
UDARA PERNAFASAN”
OLEH
:
AMYRA
INTAN F.R
EVA
NORJANAH
FEBBYLIA
VALENTINA S.
MUH. MEYGI SAPRIAWAN
SMA
NEGERI 1 SIMPANG EMPAT
TAHUN
AJARAN 2014/2015
A.
TUJUAN
·
Mengetahui jumlah udara pernafasan pada
hewan.
B.
ALAT
DAN BAHAN
1.
ALAT
·
Respirometer
sederhana
·
Neraca
(timbangan)
·
Pipet
tetes
2.
BAHAN
·
Kristal
KOH atau NaOH
·
Vaselin
·
Kertas
tisu/kapas
·
Eosin
·
Serangga
(misalnya belalang, kecoa, jangkrik)
C.
CARA KERJA
2.
Timbang
berat tubuh serangga.
3.
Masukkan
serangga ke dalam tabung respirometer.
4.
Tutup
tabung respirometer dengan pipa kapiler respirometer hingga rapat.
5.
Oleskan
vaselin/stempet pada bagian persambungan antara tabung dengan pipa
respirometer.
6.
Teteskan
eosin pada ujung pipa, amati pergerakan eosin di dalam pipa.
7.
Catat
data pergerakan eosin dengan interval waktu setiap 2 menit selama 10 menit.
Pergerakan eosin menunjukkan jumlah udara pernafasan serangga dalam satuan
waktu yang telah ditentukan.
8.
Jika
sudah 10 menit, buka pipa respirometer dan lepaskan serangga ke alam.
9.
Ulangi
percobaan tersebut menggunakan serangga dengan jenis yang sama tetapi memiliki
berat tubuh yang berbeda-beda.
10.
Catat
datanya ke dalam tabel pengamatan, dan bandingkan dengan data percobaan dari
kelompok lain yang menggunakan jenis serangga yang berbeda
11.
Jawablah
pertanyaan dan berikan kesimpulannya.
D. TEORI DASAR
Pengertian Pernapasan (Respirasi)
Pernapasan
mutlak diperlukan makhluk hidup agar dapat tetap hidup. Istilah pernafasan
sering diartikan sama dengan respirasi, sebenarnya istilah tersebut secara
harfiah berbeda. Pernafasan (breathing) berarti menghirup dan
menghembuskan nafas, atau memasukkan udara dari lingkungan luar ke dalam tubuh
dan mengeluarkan udara sisa dari dalam tubuh ke lingkungan luar. Sedangkan
respirasi (respiration) berarti suatu proses pembakaran (oksidasi)
senyawa organik (bahan makanan) di dalam sel guna memperoleh energi. Pada hewan
– hewan tingkat tinggi terdapat alat untuk proses pernafasan, yakni berupa paru
– paru, insang atau trakea, sementara pada hewan – hewan tingkat rendah dan
tumbuhan proses pertukaran udara tersebut dilakukan secara langsung dengan
difusi melalui permukaan sel – sel tubuhnya (Campbell, 2000).
Ditinjau dari kebutuhannya akan oksigen, respirasi dapat
dibedakan menjadi respirasi aerob dan respirasi anaerob. Respirasi aerob yaitu
respirasi yang menggunakan oksigen bebas untuk mendapatkan energi dan respirasi
anaerob atau biasa disebut dengan proses fermentasi yaitu respirasi yang tidak
menggunakan oksigen namun bahan bakunya adalah seperti karbohidrat, asam lemak,
asam amino sehingga hasil respirasi berupa karbondioksida, air dan energi dalam
bentuk ATP (Anonim, 2009).
Pernapasan
pada Insekta
Sistem pernapasan hewan salah satunya pada serangga (insect)
berupa sistem pembuluh trakea.Trakea merupakan tabung udara atau
pembuluh udara yang bercabang-cabang (trakeola) menjadi
pembuluh-pembuluh udara yang halus ke seluruh bagian tubuh hingga percabangan
terakhir (±0,1 nanometer) tenggelam ke membran sel tubuh.Pada hewan insekta,
spirakel pada segmen pertama dan ketiga masing-masing terdapat satu pasang pada
tiap sisi toraks (dada) dan delapan pasang lainnya terdapat pada
abdomen.Spirakel dilindungi oleh bulu-bulu halus yang berfungsi menahan debu
dan benda asing pada saat sebelum udara masuk memasuki trakea.Selain itu,
spirakel juga dilindungi oleh katup yang dikontrol oleh otot sehingga dapat
membuka dan menutup.
Fungsi Respirometer
Alat yang digunakan dalam mengukur kecepatan pernapasan
dipercobaan kali ini adalah respirometer sederhana.Respirometer adalah alat
yang dapat digunakan untuk mengukur kecepatan pernapasan beberapa hewan kecil
seperti serangga.Prinsip kerja alat ini adalah bekerja atas suatu prinsip yaitu
jika dalam pernafasan terdapat oksigen (O2) yang dinutuhkan
organisme tentu ada karbondioksida (CO2) yang dikeluarkan olehnya.
Apabila organisme yang hidup dan bernapas itu dimasukkan dalam ruang tertutup
dan karbondioksida yang dikeluarkan oleh organisme dalam ruang tertutup itu
diikat dalam hal ini dengan kristal eosin, maka udara akan menyusut.
Selanjutnya, kecepatan penyusutan udara dalam ruang itu dapat di amati pada
pipa kapiler berskala.
Fungsi Larutan KOH
Penggunaan Kristal KOH pada percobaan ini berfungsi sebagai
pengikat gas CO2 :
1.
Agar tekanan dalam respirometer
menurun. Jika tidak diikat maka tekanan parsial gas dalam respirometer
akan tetap dan eosin tidak bisa bergerak. Akibatnya volume oksigen yang dihirup
serangga tidak bisa diukur.
2.
Agar organisme (jangkrik) tidak
menghirup CO2 yang dikeluarkan setelah jangkrik
bernapas dan pergerakan larutan eosin/tinta benar-benar hanya disebabkan oleh
konsumsi oksigen Kristal KOH/NaOH dapat mengikat CO2 karena bersifat
higroskopis.
Apabila dalam tabung repirometer tidak terdapat zat pengikat
karbondioksida, maka karbondioksida akan bercampur dengan oksigen dan gas
lainnya. Sehingga lama-kelamaan udara didominasi oleh karbondioksida. Hal itu
akan menyebabkan jangkrik memiliki frekuensi respirasi yang cepat dan eosin
tidak bergerak seiring jangkrik bernapas. Selain itu KOH akan bersifat panas,
sehingga harus dibungkus dengan kapas.
Berikut reaksi kimia antara KOH dapat berikatan dengan CO2,
yaitu:
i.
KOH(solid) + CO2(gas) → KHCO3(solid)
ii.
KHCO3(solid) + KOH(solid) → K2CO3(solid)
+ H2O(liquid)
Fungsi Larutan Eosin
Larutan eosin berfungsi sebagai indikator oksigen yang dihirup
oleh organisme (jangkrik) pada repirometer sederhana. Larutan eosin akan selalu
bergerak mendekati botol respirometer sederhana karena organisme dalam
percobaan (jangkrik) dalam respirometer dapat menghirup udara O2 dan
CO2 yang dikeluarkan telah diikat oleh KOH sehingga larutan eosin
yang berwarna dapat bergerak melalui pipa sederhana. Dari pergerakan eosin
dapat diketahui volume dari udara yang diserap oleh jangkrik per satuan
waktu.
Faktor yang Mempengaruhi Volume Respirasi
Setiap mahlik hidup memiliki volume udara untuk inspirasi yang
berbeda-beda sesuai kebutuhan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam
maupun luar tubuh diantaranya didapat dari beberapa sumber yaitu :
a.
Berat tubuh,
semakin berat tubuh suatu organisme, maka semakin banyak oksigen yang
dibutuhkan karena memiliki aktivitas dalam tubuh yang lebih ekstra dan
sebaliknya bagi hewan yang lebih kecil.
b.
Ukuran tubuh,
semakin besar ukuran tubuh maka keperluan oksigen semakin banyak. Selain karena
itu, luas permukaan dan bagian tubuh pada organisme semakin lebar sehingga
oksigen yang dibutuhkan juga menyesuaikan.
c.
Kadar O2,
Bila kadar oksigen rendah maka frekuensi respirasi akan meningkat atau proses
menghirup lebih rentan/cepat sebagai kompensasi untuk meningkatkan pengambilan
oksigen. Sebaliknya bila kadar oksigen dalam udara tinggi maka respirasi akan
terbilang tenang dengan frekuensi normal atau lamban sesuai kondisi kesehatan
tubuh organisme.
d.
Aktivitas,
organisme yang melakukan aktivitas membutuhkan energi. Sehingga, semakin tinggi
dan berat aktivitasnya, maka semakin banyak kebutuhan energinya untuk diolah
menjadi tenaga,akibatnya pernafasannya semakin cepat.
e.
Habitat yang ditempati atau faktor
lingkungan, sebenarnya juga berhubungan dengan kadar O2 dan
proses aktivitas organ dalam tubuh. Sebagai contoh habitat organisme
atau makhluk hidup itu sendiri berada di daerah yang panas, sejuk, dingin,
dataran tinggi atau rendah, udara, darat, maupun air.
E.
HASIL PRAKTIKUM
Jenis Serangga
|
Berat Tubuh (gram)
|
Volume Udara Pernapasan Setiap 2 menit (garis skala atau strip)
|
Jumlah Udara Pernapasan 10 menit(mL)
|
Volume Rata-rata Respirasi (mL/Menit)
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||||
Belalang Pertama
|
0,2
|
0,7
|
1,3
|
1,6
|
2
|
2,3
|
7,9
|
1,58
|
Belalang Kedua
|
0,3
|
0,4
|
0,5
|
0,6
|
1,1
|
1,2
|
3,8
|
0,76
|
Belalang Ketiga
|
0,4
|
0,7
|
1,2
|
1,3
|
1,6
|
1,9
|
6,7
|
1,34
|
Jangkrik Pertama
|
0,1
|
0,35
|
0,46
|
0,5
|
0,53
|
0,54
|
2,38
|
0,476
|
Jangkrik kedua
|
0,2
|
0,15
|
0,34
|
0,4
|
0,5
|
0,57
|
1,96
|
0,392
|
Jangkrik Ketiga
|
0,3
|
0,1
|
0,22
|
0,35
|
0,41
|
0,46
|
1,54
|
0,308
|
Kecoa Pertama
|
3,0
|
0,3
|
0,7
|
1,6
|
1,8
|
2,2
|
6,6
|
1,32
|
Kecoa Kedua
|
2,8
|
0,4
|
0,4
|
0,6
|
1,6
|
2,1
|
5,1
|
1,02
|
Kecoa Ketiga
|
0,3
|
0,1
|
1,3
|
2,1
|
3,0
|
3,2
|
6,7
|
1,675
|
F.
ANALISIS DATA
· PERTANYAAN
1.
Apakah
fungsi penggunaan KOH/NaOH dalam rangkaian alat percobaan?
2.
Apa
akibatnya Jika Dalam rangkaian alat percobaan tidak dimasukan NaOH/KOH?
3.
Mengapa
pada sambungan antara tabung dengan pipa respirometer dioleskan vaselin?
4.
Apakah
volume udara pada interval waktu setiap 2 menit berjumlah sama? Jelaskan
berdasarkan data pengamatan.
5.
Apakah berat tubuh serangga berpengaruh pada
jumlah volume udara pernapasan? Jelaskan
6.
Apakah
jenis-jenis serangga yang berbeda akan berpengaruh pada kekuatan penghirupan
udara pernapasan?
7.
Faktor-faktor
apakah yang berpengaruh pada jumlah volume udara pernapasan?
G.
JAWABAN
1.
Fungsi
dari Kristal KOH/NaOH pada percobaan yaitu sebagai pengikat CO2 agar
tekanan dalam respirometer menurun. Kristal KOH/NaOH dapat mengikat CO2
karena bersifat higroskopis.
2.
Jika
tidak dimasukan NaOH/KOH maka tekanan udara menurun dan tekanan parsial gas
dalam respirometer akan tetap dan eosin tidak bisa bergerak. Akibatnya volume
oksigen yang dihirup serangga tidak bisa diukur.
3.
Fungsi
vaselin sebagai pemampat udara, agar udara tidak keluar dari dalam pipa
respirometer.
4.
Dari
yang telah kami amati, volume udara pada interval waktu setiap 2 menit kurang
lebih sama, kecuali jika ditanyakan perbedaan volume udara serangga yang berbeda
ukuran, maka terdapat perbedaan yang signifikan antara serangga yang kecil,
sedang dan besar.
5.
Semakin berat tubuh suatu organisme, maka semakin banyak oksigen yang
dibutuhkan karena memiliki aktivitas dalam tubuh yang lebih ekstra tentu volume pernafasannya juga semakin besar dan sebaliknya bagi hewan yang lebih kecil.
6.
Jenis-jenis
serangga yang berbeda akan berpengaruh pada kekuatan penghirupan, kemungkinan karena masing-masing serangga
memiliki kekuatan penghirupan udara yang berbeda-beda.
7.
Berat tubuh, semakin berat tubuh suatu
organisme, maka semakin banyak oksigen yang dibutuhkan dan semakin besar
volunenya. Ukuran tubuh, makin besar ukuran tubuh maka keperluan oksigen
makin banyak. Kadar O2, bila kadar oksigen rendah maka frekuensi respirasi
akan meningkat sebagai kompensasi untuk meningkatkan pengambilan oksigen. Aktivitas,
makhluk hidup yang melakukan aktivitas memerlukan energi, jadi semakin tinggi
aktivitasnya, maka semakin banyak kebutuhan energinya, sehingga pernafasannya
semakin cepat.
H. KESIMPULAN
Bedasarkan
hasil pengamatan dan pembahasan dapat di tarik kesimpulan bahwa KOH/NaOH dapat
Membantu mempercepat proses pernapasan pada serangga, dan terdapat hubungan
antara berat searangga dengan kecepatan pernafasannya, Semakin Berat tubuh
belalang maka semakin banyak oksigen yang di butuhkan sehingga semakin cepat
pernapasannya. Sebaliknya, Semakin ringan berat serangga maka makin sedikit
pula oksigen yang ia butuhkan sehingga semakin lambat pernapasannya.
I.
DAFTAR PUSTAKA
mantep
BalasHapusTerimakasih, blog ini sangat membantu saya dalam mengerjakan laporan pratikum biologi. Semoga kedepannya makin sukses.
BalasHapusSenang dapat membantu :)
Hapus