naskah drama kartun 10 orang, avatar aang



Avatar : The legend of Aang (gulungan pengendali air)

comedy
·         Aang : Sehe
·         Katara : Santi
·         Sokka : Rama
·         Taf : Nadya
·         Zukko : Fasya
·         Azula : Eva
·         Meilin :Ina
·         Bumi : Febby
·         Penjual kubis : Melati

Epilog : Tanah (lempar batu), api (mancis,mancis), air(percik-percik banyu), udara (kipas-kipas). Dahulu kala, keempat negara hidup damai, tentram, rukun dan sejarah, eh sejahtera. Tetapi itu semua berakhir saat negara api menyerang. Beratus-ratus tahun kemudian, muncullah avatar baru pengendali udara dari dalam sebongkah es yang bulat yang akan membawa kembali
kedamaian dunia.
         Suatu saat, Aang bersama dengan Katara, Sokka, dan Taf sedang dalam perjalanan menuju Kerajaan tanah satu-satunya yang tersisa milik Ratu Bumi di Bashingsei, dengan maksud mencari gulungan pengendalian air yang hilang dan berguru pada Ratu Bumi untuk dapat menguasai pengendalian tanah. Di perjalanan…

Sokka : Masih lama ya sampainya, bosan nih, cape, haus... (mainin boomerang)
Katara : Sabar dong Sokka, kamu kalo banyak bicara nanti aku kirim ke jonggol pake paket kilat biar hilang sekalian.
Sokka : (cemberut) Eh, Aang tato panah kamu itu bikinnya gimana?(masih mainin boomerang)
Aang : Ini tanda lahir, Sokka
Taf : Kamu lebih memilih diam atau kukubur dalam tanah? (mengambil boomerang terus
memukulkannya ke kepala Sokka), ngomong-ngomong kemana bison terbangmu itu Aang? Siapa namanya? (mikir)
Aang : Oh, appa, dia lagi flu, bersin bersin terus, ingusnya banyak, jadi dia terbang kembali ke kuil udara di selatan.
Sokka : kebayang nggak ingusnya bison raksasa gimana?, hiyy

         Sementara di atas kapal besi milik negara api…

Meilin : (sambil membungkuk) Aku mendapat informasi bahwa Avatar sedang menuju ke Bashingsei, kerajaan tanah milik ratu bumi.
Zukko : Apa?!, dia pasti berniat belajar mengendalikan elemen tanah disana!
Azula : (duduk) Tak usah panik begitu kak (bangun dr kursi), kapal kita ini akan segera sampai ke Bashingsei, disana kita akan menyerangnya.
Zukko : Mudah bagimu mengatakannya, aku diusir dari kerajaan hanya karena tidak dapat mengalahkan avatar gundul itu, dan hanya diperbolehkan pulang kalau berhasil menangkapnya. Ayah marah sampai membakar sebelah mataku, lihat nih, lihat!!(nunjuk mata)
Meilin : Saya yakin tidak ada salahnya mencoba usul nona Azula.
Zukko : (MIKIR) Baiklah, Mari kita coba cara Azula, lagipula dia pasti akan kalah karena aku punya benda yang sangat dia butuhkan.

         Kembali ke perjalanan Aang, ditengah perjalanannya ia bertemu penjual kubis yang sedang memunguti kubis-kubisnya yang berhamburan.

Penjual kubis : Aduh kubisku rusak semua!
Aang : Apa yang terjadi nyonya?
Penjual kubis : Saya dibegal nak!, saya dibegal!, lihat kubisku rusak semua (nunjukin kubis ke Taf)
Taf : Maaf nyonya, saya buta… (hening)(krik krik)
Sokka : Ah… saya akan membantu mengambil kubis anda…(memungut kubis)
Katara : Kalau boleh saya bertanya, anda mau kemana?
Penjual kubis : Bashingsei, saya menjual kubis pada Ratu Bumi.
Aang : Kita ke arah yang sama, lebih baik pergi bersama kami agar lebih aman.

         Setelah berjalan berjam-jam, sampailah mereka ke Kerajaan tanah Bashingsei, Ratu Bumi menyambut mereka dengan suka cita.

Ratu Bumi : Sahabatku Aang, sudah berpuluh-puluh tahun kita tak bertemu.
Aang : Maksudku datang kesini… (dipotong)
Ratu Bumi : Sst, aku tau alasanmu datang kesini, kau pasti ingin belajar cara mengendalikan tanah kan, iyakan, kan, kan?
Katara : Itu benar, Tapi maksud lain kami datang kesini karena kami belum menemukan gulungan pengendali air, apakah gulungan itu ada di Bashingsei?
Ratu Bumi : Ada.
Katara : Benarkah?, dapatkah kami melihatnya?
Ratu Bumi : tapi Gulungan itu sudah diambil negara api saat penyerangan 3 bulan lalu.
Sokka : yee… Ngapain bilang ada, ngomong aja nggak ada.
Penjual kubis : Ratu, saya mengantarkan kubis yang ratu pesan.
Ratu Bumi : Ah, kubisku!!, terimakasih (ngambil kubis terus dipeluk-peluk).
Penjual Kubis : Kalau begitu saya akan kembali ke desa untuk mengambil beberapa kubis lagi, permisi…(keluar screen)
Taf : Em… Dapatkah kita Istirahat, kalian tidak lelah ya?
Ratu Bumi : Ah benar juga, ayo ikut aku.

         Sementara Aang dan teman-temannya beristirahat di kerajaan Ratu Bumi, Zukko dan semua tentara negara api baru saja menepi di salah satu pulau tak berpenghuni, batu bara kapal mereka habis.

Azula : Huh tak sabar rasanya aku ingin menghancurkan kota bashingsei milik Ratu Bumi itu. (Mengepalkan tangan)
Zukko : Silahkan kau menghancurkan semua yang kau mau, tapi Avatar milikku.
Azula : Ambil saja dia, aku hanya akan melawan perempuan berkulit item pengendali air itu.
Meilin : Lebih baik sebelum kalian memikirkan hal itu, pikirkan dulu bagaimana cara menghidupkan kapal besi kita.
Zukko : Benar, apa yang bisa dijadikan bahan bakar kita dipulau ini?
Azula : Kenapa nggak kau bakar saja seluruh pohonnya? Jadi nanti ada yang melihat asapnya, terus saat ada yang menolong kita, kita bajak kapalnya!
Meilin : Bukankah rencana kita adalah menyerang Bashingsei tiba-tiba tanpa diketahui, kalau melakukan itu, rencana kita gagal.
Zukko : Sejak kapan aku memiliki adik gila sepertimu Azula, walaupun sebenarnya menggunakan pohon itu ide bagus, perintahkan semua tentara memotong pohon yang ada di pulau ini, kita akan menjadikannya kayu bakar.

Lalu, keadaan di Kerajaan Ratu Bumi….

Ratu Bumi : Kau harus menghentakkan kakimu lebih keras!
Taf : Gunakan tenagamu Aang!, gerakanmu terlalu gemulai…
Aang : Aku sedang mencoba, tidak mungkin langsung bisa!
Sokka : Aku mengerti perasaanmu, yang semangat ya… (menepuk pundak Aang)

         Berhari-hari Aang belajar cara pengendalian bumi, tapi ia tetap tidak bisa. Sementara itu, tentara api beserta dengan Zukko, Azula, dan Meilin menepi di salah satu pantai dekat Bashingsei.

Meilin : Lebih baik kita mencari tempat persembunyian seperti gua dan semacamnya
Zukko : Benar ayo cepat, sebelum ada yang melihat kita.
Azula : Pasukan, benahi perbekalan, kita akan bermalam di gua.

         Di gua…

Zukko : Kita akan beristirahat disini, kita menyerang besok pagi
Azula :Tanganku sudah gatal ingin membakar rumah rumah kumuh orang orang pengendali tanah itu! (nyalain mancis)
Meilin : Lebih baik kita beristirahat supaya besok serangan kita berhasil.

         Malam itu sunyi, saat hari beranjak fajar, pasukan api bersiap-siap menuju Bashingsei.

(Tentara api(zukko,azula,meilin) keluar dari gua, menyiapkan peralatan perang)
Penjual kubis : Lebih baik aku berangkat lebih pagi, supaya tidak dibegal.
(bunyi semak-semak)
Penjual kubis : Bunyi apa itu, (melihat tentara api) Astaga, tentara negara api!, mereka banyak sekali, aku harus segera memberitahu ratu Bumi!

         Pagi itu Aang baru bangun dari tidur saat mendengar sirine peringatan, Ia keluar dari istana Ratu Bumi disusul Taf, Katara, dan Sokka. Penjual kubis berlari menuju mereka dengan wajah panik.

Penjual Kubis : Tentara negara api terlihat di perbatasan, mereka akan menyerang Bashingsei
Taf : Iya, aku mendengar derap kaki mereka, mungkin jumlahnya ratusan.
(gerbang kerajaan tanah didobrak)(Zukko, Azula dan Meilin masuk)
Zukko : Akhirnya kita bertemu anak Angin bertato panah! (menunjuk Aang)
Azula : Bersiaplah kubakar menjadi abu dasar kau gadis kulit item pengendali air (Menunjuk Katara)
Sokka : Apa-apaan kau dasar pengendali api dengan luka bakar di mata! (menunjuk zukko)
Katara : Banyak omong kau dasar perempuan dengan kulit sepucat tahu yang gila! (nunjuk azula)
Aang : Aku harus memberitahu Ratu bumi! (pergi)
Zukko : Jangan kabur kau Avatar (ngikutin avatar)

         Setelah itu Taf, sokka dan Penjual Kubis pergi melawan tentara negara api dan juga Meilin. (Meilin, Taf, Sokka dan penjual kubis meninggalkan panggung) Tertinggal Katara dan Azula.

Azula : Aku akan melawanmu, kulit item!
Katara : Apimu tidak akan bisa membakar airku! (buka botol akua)
Azula : Ya, tapi apiku bisa membakar tubuhmu! Hiyaa (nyalain mancis)
Katara : (diserang, menghindar, ngambil air, dipercik-percik ke api) mati lo mati lo
Azula : (terkejut)
Katara : Rasakan ini… beku (ngambil air, percik-percik)
Azula : Aaa (gak gerak, beku)

         Sementara itu, di dalam Istana Bashingsei….

Aang : Ratu bumi, dimana kau!?
Zukko : (baru datang) percuma kau mencarinya, dia sudah kuculik dan kumasukkan ke kurungan besi, dia mungkin bisa mengendalikan tanah tapi dia tak bisa mengendalikan besi!
Aang : Awas kau zukko!
Zukko : Ah iya, kau pasti mencari ini (memperlihatkan gulungan pengendali air)
Aang : Gulungan itu!, serahkan padaku!
Zukko : Kalahkan aku dulu, hiyaaa (nyalain mancis)
Aang : Hiyaa.. (ngeluarin kipas, matiin api)
Zukko : Arrgghh (nyalain mancis)
Aang : (dikipas lagi)
Zukko : (nyalain mancis)
Aang : (dikipas lagi)Kau kalah zukko!
Zukko : huuuh, Iya deh kalah… nih (nyerahin gulungan) aku bosan kalah terus, kita temenan aja yuk, supaya ceritanya cepet tamat
Aang : Ya udah, ayo kau ikut aku membebaskan ratu bumi. (keluar)

         Aang dan Zukko berjalan ke tempat Zukko menahan Ratu Bumi, di jalan mereka bertemu dengan Taf, Katara, sokka dan Penjual kubis.

Katara : Kenapa dia ikut kamu?
Sokka : Iya, dia kan kejam dan jahaaaaaat banget(ngeluarin boomerang)
Aang : Mulai sekarang kita berteman
Zukko : Iya aku khilaf, kita kan sesama manusia tidak boleh saling berkelahi, maafin aku yah…
Taf : Akan kami maafkan tapi ijinkan aku menghajarmu!
Penjual kubis : Iya, gara-gara kamu kubisku terbakar semua!

         Akhirnya Aang dan teman-teman membebaskan Bumi. Tentara negara api ditarik mundur.

Azula : Aku benci kau kak! Akan ku bunuh kau bila kita bertemu nanti!(pergi)
Zukko : Kalian tidak tau betapa aku bersyukur terbebas dari adik gilaku.
Sokka : Yah, paling tidak kau bermanfaat menjadi guru pengendalian api untuk Aang.
Aang : Betul itu.

         Pada akhirnya, mereka menjadi teman dan dunia menjadi damai kembali, untuk sementara….

TAMAT

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer