laporan praktikum biologi : denyut nadi



“FREKUENSI DENYUT NADI”









Hasil gambar untuk denyut nadi

OLEH :
AMYRA INTAN F.R
EVA NORJANAH
FEBBYLIA VALENTINA S.
MUH. MEYGI SAPRIAWAN

SMA NEGERI 1 SIMPANG EMPAT
TAHUN AJARAN 2014/2015
A.      TUJUAN
Menghitung frekuensi denyut nadi dan mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi frekuensi denyut nadi.


B.       ALAT
·         Stopwacth atau arloji
·         Tensimeter

C.      CARA KERJA
1.        Tempelkan ibu jari kanan pada pergelangan tangan kiri dan tekanlah sedikit sehingga terasa adanya denyut nadi.
2.        Hitunglah frekuensi denyut nadi selama 1 menit. Catatlah datanya pada tabelnya.
3.        Lakukan kegiatan berlari selama 3 menit. Hitunglah frekuensi denyut nadi setelah berlari. Catatlah datanya dan bandingkan dengan data awal (sebelum berlari).
4.        Hitung juga frekuensi denyut nadi sesudah minum air dingin dan sesudah minum air hangat, kemudian bandingkan datanya.
5.        Tuliskan kondisi frekuensi denyut nadi teman-teman Anda dengan cara membandingkan pada tabel denyut nadi normal.

D.  TEORI DASAR
Jantung adalah organ vital dan merupakan pertahanan terakhir untuk hidup selain otak. Denyut yang ada di jantung ini tidak bisa dikendalikan oleh manusia. Denyut jantung biasanya mengacu pada jumlah waktu yang dibutuhkan oleh detak jantung per satuan waktu, secara umum direpresentasikan sebagai bpm (beats per minute).
Denyut jantung yang optimal untuk setiap individu berbeda-beda tergantung pada kapan waktu mengukur detak jantung tersebut (saat istirahat atau setelah berolahraga). Variasi dalam detak jantung sesuai dengan jumlah oksigen yang diperlukan oleh tubuh saat itu. Denyut jantung seseorang juga dipengaruhi oleh usia dan aktivitasnya. Olahraga atau aktivitas fisik dapat meningkatkan jumlah denyut jantung, namun jika jumlahnya terlalu berlebihan atau di luar batas sehat dapat menimbulkan bahaya. Selain itu suhu udara disekitar, posisi tubuh (berbaring atau berdiri), tingkat emosi, ukuran tubuh serta obat yang sedang dikonsumsi juga mempengaruhi denyut nadi seseorang.
Detak jantung atau juga dikenal dengan denyut nadi adalah tanda penting dalam bidang medis yang bermanfaat untuk mengevaluasi dengan cepat kesehatan atau mengetahui kebugaran seseorang secara umum."Pada orang dewasa yang sehat, saat sedang istirahat maka denyut jantung yang normal adalah sekitar 60-100 denyut per menit (bpm). Jika didapatkan denyut jantung yang lebih rendah saat sedang istirahat, pada umumnya menunjukkan fungsi jantung yang lebih efisien dan lebih baik kebugaran kardiovaskularnya. Setiap orang bisa mengukur denyut jantungnya sendiri tanpa perlu menggunakan stetoskop. Untuk mengukur denyut jantung di rumah bisa dengan cara memeriksa denyut nadi. Tempatkan jari telunjuk dan jari tengah pada pergelangan tangan atau tiga jari pada sisi leher. Saat merasakan denyut nadi, lihatlah jam untuk menghitung jumlah denyut selama 15 detik. Hasil yang didapatkan dikalikan empat, maka didapatkan jumlah denyut jantung Anda per menit.
Untuk mendapatkan nilai denyut jantung maksimal dilakukan dengan cara mengurangi angka 220 dengan usia. Misal usianya 40 tahun, maka jumlah maksimalnya adalah 180 bpm. Dengan melakukan tes sederhana tersebut, seseorang bisa mengetahui apakah denyut jantunya normal atau tidak. Hal ini juga berguna sebagai diagnosis awal ada atau tidaknya gangguan kardiovaskuler (detik).
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung keseluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan keatas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat Anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring.


E.       HASIL PRAKTIKUM
No
Nama
Jenis Kelamin
Umur (tahun)
Frekuensi Denyut nadi per menit
keterangan
istirahat
setelah berlari
setelah minum air dingin
setelah minum air hangat
1
Amyra Intan F.R
P
16 tahun
134/84 ; 93
161/74 ; 120
126/68 ; 113
121/60 ; 104
denyut nadi meningkat setelah berlari, kembali normal, naik setelah minum air dingin lalu turun setelah minum air hangat
2
Eva Norjannah
P
16 tahun
114/66 ; 76
138/63 ; 153
109/65 ; 99
103/62 ; 93
denyut nadi meningkat setelah berlari, kembali normal, naik setelah minum air dingin lalu turun setelah minum air hangat
3










Inawati




P
17





16 tahun




115/66 ; 88




149/72
; 111




120/66 ; 99




108/62 ; 100




denyut nadi meningkat setelah berlari, kembali normal, naik setelah minum air dingin lalu turun setelah minum air hangat

denyut nadi meningkat setelah berlari, kembali normal, naik setelah minum air dingin lalu turun setelah minum air hangat.








denyut nadi meningkat setelah berlari, kembali normal, naik setelah minum air dingin lalu turun setelah minum air hangat








denyut nadi meningkat setelah berlari, kembali normal, naik setelah minum air dingin lalu turun setelah minum air hangat








denyut nadi meningkat setelah berlari, kembali normal, naik setelah minum air dingin lalu turun setelah minum air hangat








denyut nadi meningkat setelah berlari, kembali normal, naik setelah minum air dingin lalu turun setelah minum air hangat








denyut nadi meningkat setelah berlari, kembali normal, naik setelah minum air dingin lalu turun setelah minum air hangat








denyut nadi meningkat setelah berlari, kembali normal, naik setelah minum air dingin lalu turun setelah minum air hangat








denyut nadi meningkat setelah berlari, kembali normal, naik setelah minum air dingin lalu turun setelah minum air hangat








denyut nadi meningkat setelah berlari, kembali normal, naik setelah minum air dingin lalu turun setelah minum air hangat








denyut nadi meningkat setelah berlari, kembali normal, naik setelah minum air dingin lalu turun setelah minum air hangat








denyut nadi meningkat setelah berlari, kembali normal, naik setelah minum air dingin lalu turun setelah minum air hangat














F.   ANALISIS DATA
Dari data hasil percobaan dapat di ketahui bahwa banyaknya denyut nadi yang terjadi dari masing-masing kegiatan ternyata berbeda-beda. Pada kegiatan pertama, yaitu tidak melalukan aktifitas (duduk), banyaknya denyut nadi yang di peroleh adalah 85 kali tiap 1 menit. Selanjutnya, pada saat kegiatan berlari, banyaknya denyut nadi semakin meningkat pesat, yaitu menjadi 136 kali tiap 1 menit. Saat minum air dingin menjadi 106 kali per 1 menit sedangkan sat minum air hangat 98 kali per1 menit.  Hal ini dapat terjadi karena pada masing-masing kegiatan jantung memiliki porsi masing-masing dalam memompa darahnya. Semakin santai / rileks suatu kegiatan, maka semakin sedikit pula denyut jantung yang terjadi. Namun, semakin berat aktifitas yang kita lakukan, akan sangat banyak pula denyut nadi yang terjadi. Oleh karena itu, kegiatan mempengaruhi kinerja jantung dalam memompa darah terutama dalam denyut nadi tersebut.

G. KESIMPULAN

Berdasarkan data hasil percobaan dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa banyak sedikitnya denyut nadi tiap 1 menitnya tergantung dari kegiatan yang dilakukan. Semakin ringan kegiatan yang dilakukan, maka semakin sedikit denyut nadi yang terjadi. Begitu pula saat aktifitas yang dilakukan semakin berat, maka denyut nadi yang terjadi juga semakin banyak.
Berdasarkan hasil perobaan diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah denyut nadi setelah lari lebih besar dibanding jumlah denyut nadi sebelum lari. Ketika sedang beristirahat, denyut nadi kita berdetak antara 70 dan 80 detak per menit. Dengan berolahraga secara rutin, akan terjadi beberapa perubahan tubuh seperti denyut nadi yang lebih rendah. Karena otot jantung, dan otot lainnya dalam tubuh, semakin besar serta semakin kuat dan efisien, maka satu detak jantung bisa mendorong lebih banyak darah per menit. Pada saat berolahraga, darah yang didorong keluar dari jantung oleh orang yang berlatih adalah sekitar 30 liter per menit, sedangkan orang yang tidak berlatih hanya mendorong sekitar 21,5 liter per menit. Hasilnya orang yang berlatih memiliki denyut nadi yang jauh lebih rendah dibanding orang yang tidak terlatih.


H.  PERTANYAAN

1.      Apakah frekuensi denyut nadi setiap siswa sama? Jelaskan!
2.      Berdasarkan percobaan, bagaimanakah perbandingan frekuensi rata-rata denyut jantung berdasarkan jenis kelamin? Jelaskan!
3.      Apa akibatnya jika frekuensi denyut nadi ketika istirahat dan setelah melakukan kegiatan (berlari) berjumlah sama?
4.      Apakah frekuensi denyut nadi setelah minum air dingin berbeda dengan setelah meminum air hangat? Jelaskan!
5.      Bagaimanakah saran anda terhadap siswa dengan frekuensi denyut nadi rendah maupun tinggi?
6.      Bagaimanakah pengaruh olahraga terhadap kondisi kesehatan badan yang dapat diukur dari frekuensi denyut nadi? Jelaskan!
7.      Selain jenis kelamin, adakah faktor lainnya yang berpengaruh pada frekuensi denyut nadi? Jelaskan!

I.       JAWABAN

         1.         Tidak, karena ada faktor-faktor berbeda yang mempengaruhi denyut  nadi masing-masing sehingga denyut nadi setiap orang berbeda-beda.
         2.         H
         3.         N
         4.         Iya, itu dikarenakan suhu air dingin dapat membuat suhu tubuh naik sehingga denyut nadi meningkat sedangkan saat meminum air hangat suhu tubuh menurun sehingga denyut nadi menurun.
         5.         Untuk yang denyut nadi rendah, disarankan untuk lebih banyak berolahraga, mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti daging dan lainnya. Sedangkan untuk denyut nadi tinggi, kurangi makan makanan banyak garam dan berkolesterol.
         6.         Saat berolahraga, jantung memompa darah lebih cepat daripada kegiatan lainnya sehingga proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida berlangsung lebih cepat, sel-sel diperbarui lebih cepat sehingga proses-proses yang terjadi di dalam tubuh berlangsung lancar, termasuk metabolisme dalam tubuh. Tubuh menjadi lebih sehat dan bugar.
         7.         Selain tersebut, ada juga faktor usia, saat muda denyut nadi lebih cepat daripada saat tua, bentuk tubuh : orang gemuk denyut nadi lebih cepat daripada orang yang langsing, aktivitas : meningkat saat beraktivitas menurun saat istirahat, suhu tubuh : meningkat suhu tubuh meningkat pula denyut nadi begitupun sebaliknya.

J.      DAFTAR PUSTAKA

Komentar

Postingan Populer